Kamis, 09 September 2010

Isu Penggalian Tambang Gas Metan di Sungai Tabuk meresahkan Warga


Sungai Tabuk News,
Sebagian warga Desa Sungai Tabuk Keramat, Kecamatan Sungai, Kabupaten Banjar resah menyusul adanya isu akan didirikanya pengeboran tambang gas alam di wilayah mereka.Alhasil, sejumlah warga menyampaikan protes dan penolakannya jika di wilayah mereka yang terdiri area persawahan dijadikan lokasi pertambangan gas.
Ketua RT 2, Hamlan menuturkan, warganya banyak yang resah dan bakal menolak jika area persawahan di RT 3 bakal dijadikan lokasi pengeboran gas, sebagaimana isu yang terlanjur beredar. Mereka khawatir, sawah-sawah mereka akan menjadi rusak kalau pengeboran gas itu jadi dilakukan. Bahkan, mereka sepertinya ikut khawatir jika wilayah mereka terjadi bencana seperti lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jatim," bebernya. Ditambahkan warga lainnya, Jum'ar, memang isu yang berkembang di desanya bahwa lokasi yang sudah diberi patok-patok, beberapa puluh meter dari tepi Jl Lingkar Utara tersebut, bakal didirikan pengeboran gas. Kalau terjadi seperti banjir lumpur Lapindo bagaimana. Kami
tidak ingin sawah-sawah kami yang menjadi sandaran hidup justru ikut rusak kalau hal itu terjadi," ucapnya khawatir.
Sementara, Muhammad Khaidir membeberkan, beberapa waktu lalu ada sejumlah orang yang melakukan survei di lokasi tersebut. "Hanya saja, tim survei yang katanya berasal dari Unlam itu tidak menerangkan, apa maksudnya mereka melakukan survei, kemudian menyewa lahan milik sejumlah warga," cetusnya.
Sementara itu, Pembakal Sungai Tabuk Keramat, H. Supian menerangkan, 26 Mei 2010 lalu, sejumlah orang yang tidak begitu dikenalnya menyewa lahan milik Fachrudin sebanyak dua bidang, masing-masing seluas 6.625 meter persegi dan 9.275 meter persegi, milik Ainul Kamal seluas 3.314 meter persegi, Saiful Anwar seluas 5.418 meter persegi serta milik Hj Kursiah 4.328 meter persegi.
Berdasarkan berita acara yang ditandatangani Supian dan ketua RT 3, kemudian anggota tim P3SDA, Andi Adriansyah, Abdul Aziz (juru ukur) dan Marhat (asisten juru ukur), dilakukannya sewa lahan yang dikabarkan untuk disurvei. Namun, tim survei tidak menerangkan untuk apa survei tersebut.
Dari kabar yang saya terima dari warga, tim itu menyurvei kandungan di bawah sawah itu apakah ada kandungan gas alamnya ataukah tidak," ungkapnya.
H. Supian mengaku ada keresahan sebagian warganya, menyusul adanya isu kalau di atas lahan tersebut akan didirikan perangkat pengeboran gas. "Ya warga khawatir kalau©kalau wilayah desa terjadi musibah seperti lumpur Lapindo. Kalau saya sebagai pembakal, tentu mengikuti apa keinginan warga. Kalau memang warga keberatan, saya tidak setuju ada pengeboran gas di wilayah ini," tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar